beasiswa,

Memilih Jurusan Beasiswa KOICA

3:29 PM Hastanti S Putri 0 Comments

Sealumni sama idola: check!

Mungkin temen-temen gue sering banget mendengar alasan gue memilih jurusan dan kampus waktu mendaftar beasiswa KOICA. Yap, alasan utamanya karena gue mau sealumni sama idola gue, dan alhamdulillahnya waktu itu jurusannya in-line sama pekerjaan gue. Jadi seakan dream comes true bagi gue.

Tapi sesungguhnya ada hal yang gue pertimbangkan juga pada saat memilih jurusan beasiswa. Sebelum memilih, harus mempertimbangkan matang-matang karena saat mendaftar kita hanya boleh memilih satu jurusan yang artinya kampus tersebut juga lah yang akan kita pilih yang menentukan kehidupan studi kita kelak. Apa aja sih yang perlu dipertimbangkan?

1. Jurusan

Jurusan adalah salah satu hal utama yang harus kamu pertimbangkan matang-matang, karena kamu hanya bisa memilih hanya satu jurusan saat mendaftar. Pilihlah jurusan yang in-line dengan pekerjaan. Bisa jadi jurusan kamu saat S1 dulu berbeda dengan pekerjaan kamu, lalu mana yang paling utama? itu balik lagi ke kampusnya sih. Tapi saat mendaftar yang biasanya dilihat dulu adalah dimana kamu bekerja dan apa yang kamu kerjakan di kantor. Dari situ dilihat apakah jurusan yang kamu pilih akan bermanfaat untuk pekerjaanmu. Karena beasiswa ini diutamakan untuk PNS jadi jurusan yang sesuai dengan pekerjaanmu itu sangat penting.

Seperti yang gue ceritakan sebelumnya, kalau gue mengambil jurusan Industry and International Trade Policy, which is in line dengan gue karena gue bekerja di bidang statistik distribusi yang memang berurusan dengan data ekspor impor juga beberapa usaha industri.

2. Kampus

Hal yang berikutnya perlu menjadi pertimbangan adalah kampus. Kendatipun kamu sudah menemukan jurusan yang sesuai dengan pekerjaan, bisa dilihat juga kampusnya. Bagaimana peringkat kampus tersebut atau kamu punya sentimen khususkah dengan kampus tersebut. Dan lihat bagaimana situasi kampusnya, sekiranya apakah sesuai dengan visi misi kamu ke depannya.

Kalau gue bisa dibilang beruntung, walaupun bukan termasuk ke dalam SKY campus di Korea, tapi Kyunghee masih masuk 10 besar kampus terbaik di Korea. Tapi sekali lagi, kalau gue beruntung karena sebenernya tujuan gue adalah kampusnya karena gue pengen sealumni sama idola kan, yang membuat gue beruntung adalah jurusan di kampus tersebut ternyata in-line dengan pekerjaan gue.

3. Lokasi

Letak kampus juga merupakan pertimbangan besar saat memilih kampus. Karena jangan salah ya, tidak semua kampus itu terletak di Seoul. Dan Korea itu luas, walaupun tak seluas Indonesia ya. So, penting sekali bagi kamu untuk mencari tahu kampus yang ditawarkan itu dimana letaknya, dan cari tahu juga lingkungan di sekitarnya bagaimana. Kendatipun Korea bisa gue bilang hampir homogen di seluruh areanya, tapi tetap ada perbedaan, terutama kalau dibandingkan dengan metropolitan citynya yaitu Seoul.

Kyunghee University punya dua kampus yang salah satunya di Seoul, tapi di jurusan gue kampusnya sendiri juga tidak terletak di Seoul, tapi terletak di perbatasan Kota Yongin dan Kota Suwon. Kendatipun tidak terletak di Seoul, areanya cukup ramai dan hidup, hiburan lengkap, mau karaoke, bowling, bioskop, lengkap tinggal jalan kaki. Karena di sini juga tempat tinggal para pekerja yang kerja di Seoul ya seperti depok-jakarta lah ya kondisinya, maka akses ke Seoul pun gampang banget. Ada banyak bus langsung dari dalam kampus yang menuju ke Seoul dengan waktu tempuh 30 menit sampai 1 jam. Ada juga subway yang terintegrasi sampai ke Incheon dan Seoul. Bisa dibilang lokasi kampus gue cukup strategis.

4. Fasilitas

Setiap kampus menawarkan fasilitas yang berbeda dan penting sekali untuk melihat list apa saja yang akan disediakan oleh kampus. Seperti contohnya dorm, ketersediaan communal kitchen, atau fasilitas kampus lainnya. Di surat penawaran yang diberikan biasanya sudah dituliskan lengkap apa-apa saja yang akan disediakan oleh kampus.

Salah satu keberuntungan gue kemarin adalah kamar dormitorynya, bukan soal fasilitasnya yang wow ya, tapi karena 1 kamar diperuntukkan untuk sendiri. Dan bagi gue yang privacy itu sangat penting, fasilitas itu jadi hal yang menjadi pertimbangan besar buat gue. Baca lagi ya surat penawarannya baik-baik.

5. Program

Selain fasilitas, setiap kampus juga menawarkan program yang berbeda-beda. Jadi ini juga perlu menjadi pertimbangan, program apa yang ditawarkan saat kamu menempuh studi di kampus itu, misalnya fieldtrip, workshop dll. Karena ini juga penting untuk menambah wawasan di luar studi reguler di kelas dan juga menambah relasi di luar sana. 

Aslinya program gue itu menawarkan beberapa fieldtrip dan workshop, tapi ya karena tiba-tiba pandemi menyerang akhirnya programnya di cancel demi keselamatan para mahasiswanya. Sempat kecewa sih, tapi kan bukan mau dengan sengaja, ya tiba-tiba aja ada kondisi luar biasa terjadi saat gue menempuh studi. But overall, gue bersyukur dapat kesempatan untuk studi di sini.

*****

Nah itu beberapa yang menurut gue penting dan bisa menjadi pertimbangan ketika memilih jurusan studi di beasiswa KOICA. Ga harus semuanya terpenuhi sesuai kemauan kamu, tapi kamu bisa set kira-kira prioritasnya di mana. Kamu yang tau mana yang terbaik untuk kamu, karena ini yang akan menentukan kehidupan kamu selama studi di Korea nantinya.

So, banyak-banyaklah mencari tahu tentang tujuanmu sehingga nanti jika keterima kamu sudah siap dengan baik untuk menempuh studi di Korea!

화이팅!!

0 comments:

beasiswa,

BEASISWA MASTER DEGREE KOICA: TES TAHAP III (Medical Check up)

1:20 PM Hastanti S Putri 0 Comments

안녕하세요!
Hai, akhirnya sampai pada tulisan tentang tahapan terakhir dari rangkaian seleksi beasiswa master degree KOICA yaitu tes kesehatan. Sesungguhnya gue ga nyangka waktu dapat pengumuman kalau gue lolos ke tahap selanjutnya rasanya beneran ga percaya, karena dari 4 orang yang ikut tes di tahap ke dua untuk jurusan gue, hanya dipilih 1 orang yang lolos ke tahapan selanjutnya. Gue akan share apa aja yang dilakukan di tahap ini.

Intinya adalah melakukan tes kesehatan di rumah sakit yang sudah ditunjuk oleh pihak KOICA. Oh ya untuk tes ini biayanya mandiri yaa, jadi ga ditanggung sama KOICA, ya hitung-hitung aja modal kamu ke Korea, karena kalau lolos beasiswa kamu bisa dapat hal yang lebih besar lagi kan. Dan sebenernya kalau lolos pun juga dapet biaya gantinya didalam biaya keberangkatan yang 600ribu won itu juga. Untuk biaya mungkin bisa kamu konsultasikan dengan pihak rumah sakit terlebih dahulu ya karena bisa jadi sekarang biayanya sudah berbeda.

Kalau lolos seleksi tahap kedua, pihak rumah sakit Korea yang mengirimkan langsung email ke kita yang berisi tentang notice health check up, list rumah sakit untuk medical check up, pre-consent form dan certificate of health. Waktu itu yang bertanggung jawab untuk health screen adalah Soon Chun Hyang University Hospital Seoul.

Dalam notice yang dikirimkan berisi tentang guidelines kita dalam melakukan medical check up. Berisi deadline pengiriman berkas, tes apa aja yang harus dilakukan dan dokumen apa saja yang harus dilengkapi. Hal yang terpenting adalah membaca dengan cermat dan teliti perihal petunjuknya, seperti ketentuan nama dokumen format dan lainnya, jangan sampai dokumen kamu tidak diterima karena hal-hal kecil namun penting seperti ini. Karena nanti seluruh dokumen dan hasil scannya dikirimkan ke rumah sakit Korea yang dituju. Yang mengirim nantinya adalah kita. Jadi nanti yang akan menyeleksi adalah pihak KOICA di Korea dan pihak rumah sakit yang dituju itu, oh ya semua file yang dikirim nanti bentuknya softcopy, so perhatikan format yang diminta juga, jangan sampai salah.

List rumah sakitnya ga hanya di Jakarta aja ya, tapi juga di beberapa kota besar di Indonesia, ada 7 rumah sakit yang ada di list waktu itu dan di Jakarta ada 2 rumah sakit yang bisa dikunjungi. Yang satu di Kuningan, gue lupa juga apa namanya, tapi yang satu lagi adalah Siloam. Gue pilih di situ sih, karena waktu itu yang cepet responnya Siloam. Soalnya waktu yang diberikan untuk tes kesehatan sampai deadline pengiriman dokumen hanya 2 minggu. So you must be hurry, in case ada dokumen yang kurang-kurang kan, kayak kemaren gue ternyata ada dokumen yang kurang so gue mesti balik lagi untuk ambil kekurangannya, waktu itu sih total ya sekitar 10 hari sampai gue yakin dokumen lengkap dan gue kirimkan ke sana.

Untuk pre-consent form yang mengisi adalah kita, yang isinya kurang lebih tentang kejujuran tes yang akan kita lakukan. Sedangkan untuk certificate of health adalah dokumen yang nantinya diisi oleh pihak rumah sakit. Oh ya, siapkan juga pas foto ya, karena di dokumen ini harus dilampirkan juga pas fotonya.

Karena ini tes tahap akhir dan penentuan, gue tetap melakukan yang terbaik yang gue bisa. Ya walaupun katanya kalau ga ada penyakit kronis tetap bisa lolos, tapi gue tetap menjaga kesehatan gue sebaik mungkin sebelum tes kesehatan. Waktu itu gue sampai catering sehat dong selama sebulan, jadi saat itu sebelum pengumuman kesehatan gue sudah melakukan persiapan sebelumnya. Waktu itu sih mikirnya, ya udah kalau ga lolos tahap dua setidaknya gue dapet kelebihan kesehatan lebih baik lah dari catering ini haha. Ya intinya ikhtiar dulu, kalau hasilnya serahkan kepada Tuhan.

Tambahan lagi, jika kamu lolos tes tahap 3 ini dan berhasil berangkat ke Korea, di Korea nanti kamu akan melakukan tes kesehatan ulang yang lebih lengkap di rumah sakit yang ditentukan di Korea. Tapi jangan khawatir soal biaya karena tes yang di Korea semua sudah ditanggung oleh pihak KOICA.

Ya sekian cerita saya di series tahapan seleksi Beasiswa Master Degree KOICA.
Semangat berjuang, coba saja dulu. Semoga Sukses!
Do your best, let God do the rest :)

0 comments: