jalan-jalan,

Jalan-jalan ke Luar Negeri vs Dalam Negeri

8:05 AM Hastanti S Putri 0 Comments


Beberapa hari yang lalu saya melihat obrolan di sebuah forum mengenai paspor yang baru. Di dalamnya saya melihat beberapa comment yang isinya "saya belum punya paspor, jalan-jalan dalam negeri aja dulu". Dan dari situlah yang menginspirasi saya dalam menulis ini.

Sebenarnya mana sih yang lebih baik jalan-jalan ke luar negeri atau dalam negeri?

Menurut saya, kedua tujuan tersebut baik. Kenapa baik? Tujuan luar negeri baik ketika kita ingin membuka wawasan akan dunia luar, kita jadi tahu bagaimana kehidupan di luar sana, bagaimana mereka bisa berkembang. Tujuan dalam negeri baik ketika kita ingin melihat budaya kita sendiri, dan kondisi real di belahan lain Indonesia itu seperti apa. Bayangkan ketika indonesia adalah sebuah desa dan negara lain adalah desa sebelahnya, ketika kita tidak pergi keluar dari desa, apakah kita pernah tau apa yang ada di desa sebelah? Apakah kita akan tahu hal apa yang menyebabkan desa sebelah lebih rapi dan lebih banyak pengunjungnya daripada desa kita sendiri? Tentunya kita tidak pernah tahu, karena kita tidak pernah menengoknya secara langsung. Dan ibaratkan kota tempat kita tinggal adalah rumah, sedangkan kota lainnya adalah rumah di sekitar lingkungan tempat tinggal kita. Apa kita akan tahu bagaimana rumah tetangga kita yang lain apabila kita tidak pernah keluar rumah?

Menurut saya tidak ada yang lebih baik dari jalan-jalan ke luar negeri dan dalam negeri. Keduanya baik bagi perkembangan mind set kita. Saya punya cita-cita berkeliling dunia, dan jelas keliling Indonesia termasuk karena Indonesia bagian dari dunia ini bukan? Ada baiknya membuka mindset kita untuk terbuka akan apa yang ada di luar. Pengalaman saya jalan-jalan ke luar negeri, saya banyak belajar, bagaimana mereka hidup secara teratur, disiplin dan bersih. Sedangkan ketika saya berjalan-jalan di dalam negeri saya melihat potensi alam Indonesia yang sangat besar, dan melihat perlu adanya kesadaran kita bersama untuk mengelola dan menjaga kekayaan alam kita.

Ketika saya berjalan-jalan ke luar negeri, saya melihat bagaimana keras upaya pemerintah dan masyarakat untuk menjaga aset mereka "baik budaya maupun kekayaan alam sebagai potensi wisata". Dan ini yang sebaiknya diterapkan ke dalam bangsa kita, budaya bersih. Saya seringkali sedih ketika melihat tempat wisata di Indonesia yang keindahannya tertutup sampah. Kadang saya kesal ketika masa liburan dimana banyak orang yang berkunjung ke tempat wisata dan meninggalkan sampah. Seperti yang terjadi beberapa hari lalu di Pantai Kuta. Apa susahnya untuk mengumpulkan sampah dan membuangnya ketika menemukan tempat sampah? Ketika Tempat wisata bersih, maka wisatawan lokal maupun asing juga akan berdatangan dengan sendirinya.

Jadi jangan lagi ada kata-kata nyinyir yang mengatakan, "dasar tidak cinta Indonesia, jalan-jalannya ke luar negeri terus". Sekali lagi itu adalah pilihan, kita tidak bisa serta merta mengatakan seseorang cinta Indonesia atau tidak dari hanya melihat kemana dia liburan. Belajarlah untuk membuka wawasan, jangan berpikiran sempit, cobalah berpikir dari berbagai sudut pandang lainnya. Dan belajarlah untuk menjaga tempat-tempat wisata yang kita miliki, agar jangan sampai pada generasi anak dan cucu kita, mereka hanya bisa mendengar dan melihat foto masa lalu akan keindahan tempat-tempat wisata di Indonesia.

0 comments: